Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

  Tangan Roslinda cekatan memilin rotan ke kiri ke kanan, ke atas dan ke bawah membentuk pola. Perempuan 51 satu tahun ini tengah membuat tikar anyaman rotan. “Awalnya cuma untuk pakai saja, tapi kemudian ada yang pesan. Maka sekarang usaha ini diseriusi,” kata perempuan 51 tahun ini. Tikar rotan ini dari Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang,  Kalimantan Barat. Anyaman ini cukup tersohor. Ia tak hanya beredar di dalam negeri tetapi sampai ke negeri tetangga, seperti Malaysia. Tikar rotan ini datang dari daerah di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Mayoritas penganyam pakai pewarna alami dan rotan dari dari hutan. Kecamatan Jagoi Babang,  berbatasan darat dengan Distrik Serikin, Sarawak, Malaysia. Daerah ini berjarak 115 kilometer dari Kota Bengkayang, atau ditempuh sekitar 2,5 jam dengan berkendara motor. Ada enam desa di kecamatan itu, yaitu,  Desa Jagoi, Sekida, Sinar Baru, Semunying Jaya, Kumba, Gersik. Di Desa Jagoi, para pengayam tikar rotan banyak berdiam. Sebagi...

Postingan Terbaru

Industri Rotan Serap Puluha Ribu Tenaga Kerja

Cara Merawat dan Membersihkan Kursi Rotan yang Efektif

Tas Rotan Tampil Lebih Unik dan Menarik

Mengenal Rotan untuk Mebel dan Daerah Penghasilnya